Agustus 25, 2011

Cinta TAk BerBALAS.. ;)




Maaf Akhi, bukannya saya tidak menghormati permintaan akhi. Tapi rasanya kita cukup menjalin ukhuwah saja dalam perjuangan. Saya doakan semoga akhi menemukan pasangan lain yang lebih baik dari saya.”

Amboi, bagaimana rasanya bila kalimat di atas dialami oleh para ikhwan? Bisa saja langit terasa runtuh, hati berkeping-keping. Sang pujaan hati yang kita harapkan menjadi teman setia dalam mengarungi perjalanan hidup menampik khitbah kita. Segala asa yang pernah coba ditambatkan akhirnya karam. Cinta suci sang ikhwan bertepuk sebelah tangan.

Ya drama kehidupan menuju meghligai pelaminan memang beragam. Ada yang menjalaninya dengan smooth, amat mulus, tapi ada yang berliku penuh onak duri, bahkan ada yang pupus ditengah perjalanan karena cintanya tak bertaut dalam maghligai pernikahan.

Ini bukan saja dialami oleh para ikhwan, kaum akhwat pun bias mengalaminya. Bedanya, para ikhwan mengalami secara langsung karena posisi mereka sebagai subyek/pelaku aktif dalam proses melamar. Sehingga getirnya kegagalan cinta –seandainya memang terasa getir- langsung terasa. Sedangkan kaum akhwat perasaanya lebih aman tersembunyi karena mereka umumnya berposisi pasif, menunggu pinangan. Tapi manakala sang ikhwan yang didamba memilih berlabuh dihati yang lain kekecewaan juga merebak dihati mereka.

Mengambil sikap
Ikhwan dan akhwat rahimakumullah, siapapun berhak kecewa manakala keinginan dan cita-citanya tidak tercapai. Perasaan kecewa adalah bagian dari gharizatul baqa’ (naluri mempertahankan diri) yang Allah ciptakan pada manusia. Dengannya, manusia adalah manusia bukan onggokan daging dan tulang belulang. Ia juga bukan robot yang bergerak tanpa perasaan, tapi manusia memiliki aneka emosi jiwa. Ia bisa bergembira tapi juga bisa kecewa.

Emosi negatif, seperti perasaan kecewa akibat tertolak, bukannya tanpa hikmah. Kesedihan akan memperhalus perasaan manusia, bahkan akan meningkatkan kepekaannya pada sesama. Bila dikelola dengan baik maka akan semakin matanglah emosi yang terbentuk. Tidak meledak-ledak lalu lenyap seketika. Ia akan siap untuk kesempatan berikutnya; kecewa ataupun bergembira. Jadi mengapa tidak bersyukur manakala kita ternyata bisa kecewa? Karena berarti kita adalah mansia seutuhnya.

Kegagalan meraih cinta juga bukan pertanda bencana. Tapi akan memberikan pelajaran beharga pada manusia. Seorang filsuf bernama John Charles Salak mengatakan : Orang-orang yang gagal dibagi menjadi dua; yaitu mereka yang berfikir gagal padahal tidak pernah melakukannya, dan mereka yang melakukan kegagalan dan tak penah memikirkannya.
Karenanya kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, tapi justru awal dari segala-galanya. Meski terdengar klise tapi ada benarnya; ambillah pelajaran dari sebuah kegagalan lalu buatlah perbaikan diri. Tentu saja itu dengan tetap mengimani qadla Allah SWT.
Agar kegagalan mengkhitbah tidak menjadi petaka, maka ikhwan dan akhwat, persiapkanlah diri sebaik-baiknya, ada beberapa langkah yang bisa diambil:

Percayai qadla
Manusia tidak suka dengan penolakan. Ia ingin semua keinginannya selalu terpenuhi. Padahal ditolak adalah salah satu bagian dari kehidupan kita. Kata seorang kawan, hidup itu adakaanya tidak bisa memilih. Perkataan itu benar adanya, cobalah kita renungkan, kita lahir kedunia ini tanpa ada pilihan; terlahir sebagai seorang pria atau wanita, berkulit coklat atau putih, berbeda suku bangsa, dsb. Demikian pula rezeki dan jodoh adalah hal yang berada di luar pilihan kita. Man propose, god dispose. Kita hanya bisa menduga dan berikhtiar, tapi Allah jua yang menentukan.

“Sesungguhnya salah seorang di antara kalian dikumpulkan penciptaannya di dalam rahim ibunya selama 40 hari kemudian menjadi ‘alaqah kemudian menjadi janin, lalu Allah mengutus malaikat dan diperintahkannya dengan empat kata dan dikatakan padanya: ‘tulislah amalnya, rizkinya dan ajalnya.” (HR.Bukhari)
Maka kokohkanlah keimanan saat momen itu terjadi pada kita. Yakinilah skenario Allah tengah berlangsung, dan jadilah penyimak yang baik dengan penuh sangka yang baik padaNya. Tanamkan dalam diri kita ‘Allah Mahatahu yang terbaik bagi hamba-hambaNya’.

Jangan biarkan kekecewaan menggerogoti keimanan kita kepadaNya. Apalagi dengan terus menanamkan prasangka buruk padaNya. Segerahlah sadar bahwa ini adalah ujian dari Allah . akankah kita menerima qadla-Nya atau merutuknya?

Dengan demikian, fragmen yang pahit dalam kehidupan InsyaAllah akan memperkuat keyakinan kita bahwa Allah sayang pada kita. Demikian sayangnya, sampai-sampai Allah tidak rela menjodohkan kita dengan si fulan yang kita sangka sebagai pelabuhan cinta kita.

Bersiap untuk cinta dan bahagia
“Seandainya ukhti menjadi istri saya, saya berjanji akan membahagiakan ukhti,” demikian ungkapan keinginan para ikhwan terhadap akhwat yang akan mereka lamar. Puluhan, mungkin ratusan angan-angan kita siapkan seandainya si dia menerima pinangan cinta kita. Kita begitu siap untuk berbahagia dan membahagiakan orang lain. Sama seperti banyak orang yang ingin menjadi kaya, tenar dan dipuja banyak orang.

Sayang, banyak diantara kita yang belum siap untuk merasa kecewa. Dan ketika impian itu berakhir kita seperti terhempas. Tidak percaya bahwa itu bisa terjadi, ada akhwat yang ‘berani’ menolak pinangan kita. Bila kurang waras, mungkin akan keluar ucapan, “berani-beraninya…” atau “apa yang kurang dari saya…..”
Akhi dan ukhti, jangan biarkan angan-angan membuai kita dan membuat diri menjadi tulul amal, panjang angan-angan. Sadarilah semakin tinggi angan membuai kita, semakin sakit manakala tak tergapai dan terjatuh. Ambillah sikap simbang setiap saat; bersiap diri menjadi senang sekaligus kecewa. Sikap itu akan menjadi bufferl penyangga mental kita, apapun yang terjadi kelak.

Manakala kenyataan pahit yang ada di depan mata, sang akhwat menolak khitbah kita atau sang ikhwan memilih ‘bunga’ yang lain, hati ini tidak akan tercabik. Yang akan datang adalah keikhlasan dan sikap lapang dada. Demikian pula saat ia menjatuhkan pilihannya pada kita, hati ini akan bersyukur padaNya karena doa terkabul, keinginan menjadi kenyataan.

” Menakjubkan perkara seorang mukmin, sesungguhnya urusannya seluruhnya baik dan tidaklah hal itu dimiliki oleh seseorang kecuali bagi seorang mukmin. Jika mendapat nikmat ia bersyukur maka hal itu baik baginya, dan jika menderita kesusahan ia bersabar maka hal itu lebih baik baginya.” (HR. Muslim)

Bukan Aib
Ditolak? Emang enak! Wah, mungkin demikian pikiran sebagian ikhwan. Malu, kesal dan kecewa menjadi satu. Tapi itulah bentuk ‘perjuangan’ menuju pernikahan. Kita tidak akan pernah tahu apakah sang pujaan menerima atau menolak kita, kecuali setelah mengajukan pinangan padanya. Manakala ditolak tidak usah malu, bukan cuma kita yang pernah ditolak, banyak ikhwan yang ‘senasib’ dan ‘sependeritaan’.
Saatnya berjiwa besar ketika ditolak. Tidak perlu merasa terhina. Demikian pula saat banyak orang tahu hal itu. Bukankah apa yang kita lakukan adalah sesuatu yang benar? Mengapa mesti malu.

Kita mungkin takkan Bahagia’
Marah-marah karena lamaran tertolak? Mendoakan keburukan pada ikhwan yang tidak mencintai kita? Itu bukan sikap seorang muslim/muslimah yang baik. Tidak ada yang bisa melarang seseorang untuk jatuh cinta maupun menolak cinta. Sebagaimana kita punya hak untuk mencintai dan melamar orang, maka ada pula hak yang diberikan agama pada orang lain untuk menolak pinangan kita. Bahkan dalam kehidupan rumah tangga pun seorang suami dan istri diberikan hak oleh Allah SWT. Untuk membatalkan sebuah ikatan pernikahan.

Mengapa ada hak penolakan cinta yang diberikan Allah pada kita? Bahkan dalam pernikahan ada pintu keluar ‘perceraian’? jawabannya adalah sangat mungkin manusia yang jatuh cinta atau setelah membangun rumah tangga, ternyata tak kunjung memperoleh kebahagiaan ( al hanaah ) dari pasangannya, maka tiada guna mempertahankan sebuah bahtera rumah tangga bila kebahagiaan dan ketentraman tak dapat diraih. Wallahu’alam bi ash shawab

Talak (yang dapat dirujuki) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang ma’ruf atau menceraikan dengan cara yang baik.” ( Al-Baqarah[2]:229 )

Berpikir positiflah manakala cinta tak berbalas. Belum tentu kita memperoleh kebahagiaan bila hidup bersamanya. Apa yang kita pandang baik secara kasat mata, belum tentu berbuah kebaikan di kemudian hari.
Adakalanya keinginan untuk hidup bersama orang yang kita idamkan begitu menggoda. Tapi bila ternyata cinta kita bertepuk sebelah tangan, untuk apa semua kita pikirkan lagi? Allah Maha Pangatur, ia pasti akan mempertemukan kita dengan orang yang memberikan kebahagiaan seperti yang kita angankan. Bahkan mungkin lebih dari yang kita harapkan.

Be positive thinking, suatu hari kelak ketika antum telah menikah dengan orang lain –bukan dengan si dia yang antum idamkan- niscaya antum takjub dengan kebahagiaan yang antum rasakan. Percayalah banyak orang yang telah merasakan hal demikian.
Saya tak mungkin berbahagia tanpanya’
ini adalah perangkap, ia akan memenjarakan kita terus menerus dalam kekecewaan. Perasaan ini juga menghambat kita untuk mendapatkan kesempatan berbahagia dengan orang lain. Mereka yang terus menerus mengingat orang yang pernah menolaknya, dan masih terbius dengan angan-angannya sebenarnya tengah menyiksa perasaan mereka sendiri dan menutup peluang untuk bahagia.

Mari berpikir jernih, untuk apa memikirkan orang lain yang sudah menjalani kehidupannya sendiri? Jangan biarkan orang lain membatalkan kebahagiaan kita. Diri kitalah yang bisa menciptakannya sendiri. Untuk itu tanamkan optimisme dan keyakinan terhadap qadla Allah SWT. Insya Allah, akan ada orang yang membahagiakan kita kelak.

Cinta membutuhkan waktu
“maukah ukhti menjadi istri saya? Saya tunggu jawaban ukhti dalam waktu 1 X 24 jam!” Masya Allah, cinta bukanlah martabak telor yang bisa di tunggu waktu matangnya. Ia berproses, apalagi berbicara rumah tangga, pastinya banyak pertimbangan-pertimbangan yang harus dipikirkan. Ada unsur keluarga yang harus berperan. Selain juga ada pilihan-pilihan yang mungkin bisa diambil.

Jadi harap dipahami bila kesempatan datangnya cinta itu menunggu waktu. Seorang akhwat yang akan dilamar –contoh extrim pada kasus diatas- bisa jadi tidak serta merta menjawab. Biarkanlah ia berpikir dengan jernih sampai akhirnya ia melahirkan keputusan. Jadi cara berpikir seperti di atas sebenarnya lebih cocok dimiliki anggota tim SWAT ketimbang orang yang berkhitbah

Ideal bagus, Tapi realistik adalah sempurna
“Suami yang saya dambakan adalah yang bertanggungjawab pada keluarga, giat berdakwah dan rajin beribadah, cerdas serta pengertian, penyayang, humoris, mapan dan juga tampan.” Itu mungkin suami dambaan Anda duhai Ukhti . tapi jangan marah bila saya katakan bahwa seandainya kriteria itu adalah harga mati yang tak tertawar, maka yang ukhti butuhkan bukanlah seorang ikhwan melainkan kitab-kitab pembinaan. Kenyataannya tidak ada satupun lelaki didunia ini yang bisa memenuhi semua keinginan kita. Ada yang mapan tapi kurang rupawan, ada yang rajin beribadah tapi kurang mapan, ada yang giat dakwah dakwah tapi selalu merasa benar sendiri, dsb.

Ini bukan berarti kita tidak boleh memiliki kriteria bagi calon suami/istri kita, lantas membuat kita mengubah prinsip menjadi ‘yang penting akhwat” atau “yang penting ikhwan”. Tapi realistislah, setiap menusia punya kekurangan – sekaligus kelebihan. Mereka yang menikah adalah orang-orang yang berani menerima kekurangan pasangannya, bukan orang-orang yang sempurna. Tapi berpikir realistis terhadap orang yang akan melamar kita, atau yang akan kita lamar, adalah kesempurnaan
Maka doa kita kepada Allah bukanlah,”berikanlah padaku pasangan yang sempurna” tetapi “ya Allah, karuniakanlah padaku pasangan yang baik bagi agamaku dan duniaku.”

Kekuatan Ruhiyah
Percaya diri itu harus, tapi overselfconfidence adalah kesalahan. Jangan terlalu percaya diri akhi bahwa lamaran antum diterima. Jangan juga terlalu yakin ukhti, bahwa sang pujaan akan datang ke rumah anti. Perjodohan adalah perkara gaib. Tanpa ada seorang pun yang tahu kapan dan dengan siapa kita akan berjodoh. Cinta dan berjodohan tidak mengenal status dan identifikasi fisik. Bukan karena ukhti cantik maka para ikhwan menyukai ukhti. Juga bukan karena akhi seorang hamalatud da’wah lalu setiap akhwat mendambakannya.

Kita tidak bisa mengukur kebahagiaan orang lain menurut persepsi kita. Bukankah sering kita melihat seseorang yang menurut kita “luar biasa” berjodoh dengan yang ‘biasa-biasa’. Seperti seringnya kita melihat pasangan yang ganteng dan cantik, populer tapi kemudian berpisah. Inilah rahasia cinta dan perjodohan, tidak bisa terukur dengan ukuran-ukuran manusia
Maka landasilah rasa percaya diri kita dengan sikap tawakal kepada Allah. Kita berserah diri kepadaNya akan keputusan yang ia berikan. Jauhilah sikap takkabur dan sombong. Karena itu semua hanya akan membuat diri kita rendah dihadapan Allah dan orang lain. Intinya saya bermaksud mengatakan ‘jangan ke-ge-er-an’ dengan segala title dan atribut yang melekat pada diri kita.

Beri cinta kesempata (lagi)
“……….dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.” ( QS. Yusuf[12]:87 )

bersedih hati karena gagal bersanding dengan dambaan hati wajar adanya. Tapi bukan alasan untuk menyurutkan langkah berumah tangga. Dunia ini luas, demikian pula dengan orang-orang yang mencintai kita. Kegagalan cinta bukan berarti kita tidak berhak bahagia atau tidak bisa meraih kebahagiaan. Bila hari ini Allah belum mempertemukan kita dengan orang yang kita cintai, insyaAllah ia akan datang esok atau lusa, atau kapanpun ia menghendaki, itu adalah bagian dari kekuasaanNya

cinta juga berproses. Ia membutuhkan waktu. Ia bisa datang dengan cepat tak terduga atau mungkin tidak seperti yang kita harapkan. Ada orang yang dengan cepat berumah tangga, tapi ada pula yang merasakan segalanya berjalan lambat, namun tidak pernah ada kata terlambat untuk merasakan kebahagiaan dalam pernikahan. Beri kesempatan diri kita untuk kembali merasakan kehangatan cinta. ‘ love is knocking outside the door.’ Kata musisi Tesla dalam senandung love will find a way. Tidak pernah ada kata menyerah untuk meraih kebahagiaan dalam naungan ridhoNya. Yang pokok, ikhwan atau akhwat yang kelak akan menjadi pasangan kita adalah mereka yang dirihoi agamanya.

“jika melamar kepada kalian seseorang yang kalian ridho agamanya dan akhlaknya maka nikahkanlah ia, bila kalian tidak melakukannya maka akan ada fitnah di muka bumi dan kerusakan yang nyata” (HR. Turmudzi)

“ Wanita dinikahi karena satu dari tiga hal; dinikahi karena hartanya, dinikahi karena kecantikannya, dinikahi karena agamanya. Maka pilihlah yang memiliki agama dan akhlak (mulia) niscaya selamat dirimu.” (HR.Ahmad)

Read More......


Maaf Akhi, bukannya saya tidak menghormati permintaan akhi. Tapi rasanya kita cukup menjalin ukhuwah saja dalam perjuangan. Saya doakan semoga akhi menemukan pasangan lain yang lebih baik dari saya.”

Amboi, bagaimana rasanya bila kalimat di atas dialami oleh para ikhwan? Bisa saja langit terasa runtuh, hati berkeping-keping. Sang pujaan hati yang kita harapkan menjadi teman setia dalam mengarungi perjalanan hidup menampik khitbah kita. Segala asa yang pernah coba ditambatkan akhirnya karam. Cinta suci sang ikhwan bertepuk sebelah tangan.

Ya drama kehidupan menuju meghligai pelaminan memang beragam. Ada yang menjalaninya dengan smooth, amat mulus, tapi ada yang berliku penuh onak duri, bahkan ada yang pupus ditengah perjalanan karena cintanya tak bertaut dalam maghligai pernikahan.

Ini bukan saja dialami oleh para ikhwan, kaum akhwat pun bias mengalaminya. Bedanya, para ikhwan mengalami secara langsung karena posisi mereka sebagai subyek/pelaku aktif dalam proses melamar. Sehingga getirnya kegagalan cinta –seandainya memang terasa getir- langsung terasa. Sedangkan kaum akhwat perasaanya lebih aman tersembunyi karena mereka umumnya berposisi pasif, menunggu pinangan. Tapi manakala sang ikhwan yang didamba memilih berlabuh dihati yang lain kekecewaan juga merebak dihati mereka.

Mengambil sikap
Ikhwan dan akhwat rahimakumullah, siapapun berhak kecewa manakala keinginan dan cita-citanya tidak tercapai. Perasaan kecewa adalah bagian dari gharizatul baqa’ (naluri mempertahankan diri) yang Allah ciptakan pada manusia. Dengannya, manusia adalah manusia bukan onggokan daging dan tulang belulang. Ia juga bukan robot yang bergerak tanpa perasaan, tapi manusia memiliki aneka emosi jiwa. Ia bisa bergembira tapi juga bisa kecewa.

Emosi negatif, seperti perasaan kecewa akibat tertolak, bukannya tanpa hikmah. Kesedihan akan memperhalus perasaan manusia, bahkan akan meningkatkan kepekaannya pada sesama. Bila dikelola dengan baik maka akan semakin matanglah emosi yang terbentuk. Tidak meledak-ledak lalu lenyap seketika. Ia akan siap untuk kesempatan berikutnya; kecewa ataupun bergembira. Jadi mengapa tidak bersyukur manakala kita ternyata bisa kecewa? Karena berarti kita adalah mansia seutuhnya.

Kegagalan meraih cinta juga bukan pertanda bencana. Tapi akan memberikan pelajaran beharga pada manusia. Seorang filsuf bernama John Charles Salak mengatakan : Orang-orang yang gagal dibagi menjadi dua; yaitu mereka yang berfikir gagal padahal tidak pernah melakukannya, dan mereka yang melakukan kegagalan dan tak penah memikirkannya.
Karenanya kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, tapi justru awal dari segala-galanya. Meski terdengar klise tapi ada benarnya; ambillah pelajaran dari sebuah kegagalan lalu buatlah perbaikan diri. Tentu saja itu dengan tetap mengimani qadla Allah SWT.
Agar kegagalan mengkhitbah tidak menjadi petaka, maka ikhwan dan akhwat, persiapkanlah diri sebaik-baiknya, ada beberapa langkah yang bisa diambil:

Percayai qadla
Manusia tidak suka dengan penolakan. Ia ingin semua keinginannya selalu terpenuhi. Padahal ditolak adalah salah satu bagian dari kehidupan kita. Kata seorang kawan, hidup itu adakaanya tidak bisa memilih. Perkataan itu benar adanya, cobalah kita renungkan, kita lahir kedunia ini tanpa ada pilihan; terlahir sebagai seorang pria atau wanita, berkulit coklat atau putih, berbeda suku bangsa, dsb. Demikian pula rezeki dan jodoh adalah hal yang berada di luar pilihan kita. Man propose, god dispose. Kita hanya bisa menduga dan berikhtiar, tapi Allah jua yang menentukan.

“Sesungguhnya salah seorang di antara kalian dikumpulkan penciptaannya di dalam rahim ibunya selama 40 hari kemudian menjadi ‘alaqah kemudian menjadi janin, lalu Allah mengutus malaikat dan diperintahkannya dengan empat kata dan dikatakan padanya: ‘tulislah amalnya, rizkinya dan ajalnya.” (HR.Bukhari)
Maka kokohkanlah keimanan saat momen itu terjadi pada kita. Yakinilah skenario Allah tengah berlangsung, dan jadilah penyimak yang baik dengan penuh sangka yang baik padaNya. Tanamkan dalam diri kita ‘Allah Mahatahu yang terbaik bagi hamba-hambaNya’.

Jangan biarkan kekecewaan menggerogoti keimanan kita kepadaNya. Apalagi dengan terus menanamkan prasangka buruk padaNya. Segerahlah sadar bahwa ini adalah ujian dari Allah . akankah kita menerima qadla-Nya atau merutuknya?

Dengan demikian, fragmen yang pahit dalam kehidupan InsyaAllah akan memperkuat keyakinan kita bahwa Allah sayang pada kita. Demikian sayangnya, sampai-sampai Allah tidak rela menjodohkan kita dengan si fulan yang kita sangka sebagai pelabuhan cinta kita.

Bersiap untuk cinta dan bahagia
“Seandainya ukhti menjadi istri saya, saya berjanji akan membahagiakan ukhti,” demikian ungkapan keinginan para ikhwan terhadap akhwat yang akan mereka lamar. Puluhan, mungkin ratusan angan-angan kita siapkan seandainya si dia menerima pinangan cinta kita. Kita begitu siap untuk berbahagia dan membahagiakan orang lain. Sama seperti banyak orang yang ingin menjadi kaya, tenar dan dipuja banyak orang.

Sayang, banyak diantara kita yang belum siap untuk merasa kecewa. Dan ketika impian itu berakhir kita seperti terhempas. Tidak percaya bahwa itu bisa terjadi, ada akhwat yang ‘berani’ menolak pinangan kita. Bila kurang waras, mungkin akan keluar ucapan, “berani-beraninya…” atau “apa yang kurang dari saya…..”
Akhi dan ukhti, jangan biarkan angan-angan membuai kita dan membuat diri menjadi tulul amal, panjang angan-angan. Sadarilah semakin tinggi angan membuai kita, semakin sakit manakala tak tergapai dan terjatuh. Ambillah sikap simbang setiap saat; bersiap diri menjadi senang sekaligus kecewa. Sikap itu akan menjadi bufferl penyangga mental kita, apapun yang terjadi kelak.

Manakala kenyataan pahit yang ada di depan mata, sang akhwat menolak khitbah kita atau sang ikhwan memilih ‘bunga’ yang lain, hati ini tidak akan tercabik. Yang akan datang adalah keikhlasan dan sikap lapang dada. Demikian pula saat ia menjatuhkan pilihannya pada kita, hati ini akan bersyukur padaNya karena doa terkabul, keinginan menjadi kenyataan.

” Menakjubkan perkara seorang mukmin, sesungguhnya urusannya seluruhnya baik dan tidaklah hal itu dimiliki oleh seseorang kecuali bagi seorang mukmin. Jika mendapat nikmat ia bersyukur maka hal itu baik baginya, dan jika menderita kesusahan ia bersabar maka hal itu lebih baik baginya.” (HR. Muslim)

Bukan Aib
Ditolak? Emang enak! Wah, mungkin demikian pikiran sebagian ikhwan. Malu, kesal dan kecewa menjadi satu. Tapi itulah bentuk ‘perjuangan’ menuju pernikahan. Kita tidak akan pernah tahu apakah sang pujaan menerima atau menolak kita, kecuali setelah mengajukan pinangan padanya. Manakala ditolak tidak usah malu, bukan cuma kita yang pernah ditolak, banyak ikhwan yang ‘senasib’ dan ‘sependeritaan’.
Saatnya berjiwa besar ketika ditolak. Tidak perlu merasa terhina. Demikian pula saat banyak orang tahu hal itu. Bukankah apa yang kita lakukan adalah sesuatu yang benar? Mengapa mesti malu.

Kita mungkin takkan Bahagia’
Marah-marah karena lamaran tertolak? Mendoakan keburukan pada ikhwan yang tidak mencintai kita? Itu bukan sikap seorang muslim/muslimah yang baik. Tidak ada yang bisa melarang seseorang untuk jatuh cinta maupun menolak cinta. Sebagaimana kita punya hak untuk mencintai dan melamar orang, maka ada pula hak yang diberikan agama pada orang lain untuk menolak pinangan kita. Bahkan dalam kehidupan rumah tangga pun seorang suami dan istri diberikan hak oleh Allah SWT. Untuk membatalkan sebuah ikatan pernikahan.

Mengapa ada hak penolakan cinta yang diberikan Allah pada kita? Bahkan dalam pernikahan ada pintu keluar ‘perceraian’? jawabannya adalah sangat mungkin manusia yang jatuh cinta atau setelah membangun rumah tangga, ternyata tak kunjung memperoleh kebahagiaan ( al hanaah ) dari pasangannya, maka tiada guna mempertahankan sebuah bahtera rumah tangga bila kebahagiaan dan ketentraman tak dapat diraih. Wallahu’alam bi ash shawab

Talak (yang dapat dirujuki) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang ma’ruf atau menceraikan dengan cara yang baik.” ( Al-Baqarah[2]:229 )

Berpikir positiflah manakala cinta tak berbalas. Belum tentu kita memperoleh kebahagiaan bila hidup bersamanya. Apa yang kita pandang baik secara kasat mata, belum tentu berbuah kebaikan di kemudian hari.
Adakalanya keinginan untuk hidup bersama orang yang kita idamkan begitu menggoda. Tapi bila ternyata cinta kita bertepuk sebelah tangan, untuk apa semua kita pikirkan lagi? Allah Maha Pangatur, ia pasti akan mempertemukan kita dengan orang yang memberikan kebahagiaan seperti yang kita angankan. Bahkan mungkin lebih dari yang kita harapkan.

Be positive thinking, suatu hari kelak ketika antum telah menikah dengan orang lain –bukan dengan si dia yang antum idamkan- niscaya antum takjub dengan kebahagiaan yang antum rasakan. Percayalah banyak orang yang telah merasakan hal demikian.
Saya tak mungkin berbahagia tanpanya’
ini adalah perangkap, ia akan memenjarakan kita terus menerus dalam kekecewaan. Perasaan ini juga menghambat kita untuk mendapatkan kesempatan berbahagia dengan orang lain. Mereka yang terus menerus mengingat orang yang pernah menolaknya, dan masih terbius dengan angan-angannya sebenarnya tengah menyiksa perasaan mereka sendiri dan menutup peluang untuk bahagia.

Mari berpikir jernih, untuk apa memikirkan orang lain yang sudah menjalani kehidupannya sendiri? Jangan biarkan orang lain membatalkan kebahagiaan kita. Diri kitalah yang bisa menciptakannya sendiri. Untuk itu tanamkan optimisme dan keyakinan terhadap qadla Allah SWT. Insya Allah, akan ada orang yang membahagiakan kita kelak.

Cinta membutuhkan waktu
“maukah ukhti menjadi istri saya? Saya tunggu jawaban ukhti dalam waktu 1 X 24 jam!” Masya Allah, cinta bukanlah martabak telor yang bisa di tunggu waktu matangnya. Ia berproses, apalagi berbicara rumah tangga, pastinya banyak pertimbangan-pertimbangan yang harus dipikirkan. Ada unsur keluarga yang harus berperan. Selain juga ada pilihan-pilihan yang mungkin bisa diambil.

Jadi harap dipahami bila kesempatan datangnya cinta itu menunggu waktu. Seorang akhwat yang akan dilamar –contoh extrim pada kasus diatas- bisa jadi tidak serta merta menjawab. Biarkanlah ia berpikir dengan jernih sampai akhirnya ia melahirkan keputusan. Jadi cara berpikir seperti di atas sebenarnya lebih cocok dimiliki anggota tim SWAT ketimbang orang yang berkhitbah

Ideal bagus, Tapi realistik adalah sempurna
“Suami yang saya dambakan adalah yang bertanggungjawab pada keluarga, giat berdakwah dan rajin beribadah, cerdas serta pengertian, penyayang, humoris, mapan dan juga tampan.” Itu mungkin suami dambaan Anda duhai Ukhti . tapi jangan marah bila saya katakan bahwa seandainya kriteria itu adalah harga mati yang tak tertawar, maka yang ukhti butuhkan bukanlah seorang ikhwan melainkan kitab-kitab pembinaan. Kenyataannya tidak ada satupun lelaki didunia ini yang bisa memenuhi semua keinginan kita. Ada yang mapan tapi kurang rupawan, ada yang rajin beribadah tapi kurang mapan, ada yang giat dakwah dakwah tapi selalu merasa benar sendiri, dsb.

Ini bukan berarti kita tidak boleh memiliki kriteria bagi calon suami/istri kita, lantas membuat kita mengubah prinsip menjadi ‘yang penting akhwat” atau “yang penting ikhwan”. Tapi realistislah, setiap menusia punya kekurangan – sekaligus kelebihan. Mereka yang menikah adalah orang-orang yang berani menerima kekurangan pasangannya, bukan orang-orang yang sempurna. Tapi berpikir realistis terhadap orang yang akan melamar kita, atau yang akan kita lamar, adalah kesempurnaan
Maka doa kita kepada Allah bukanlah,”berikanlah padaku pasangan yang sempurna” tetapi “ya Allah, karuniakanlah padaku pasangan yang baik bagi agamaku dan duniaku.”

Kekuatan Ruhiyah
Percaya diri itu harus, tapi overselfconfidence adalah kesalahan. Jangan terlalu percaya diri akhi bahwa lamaran antum diterima. Jangan juga terlalu yakin ukhti, bahwa sang pujaan akan datang ke rumah anti. Perjodohan adalah perkara gaib. Tanpa ada seorang pun yang tahu kapan dan dengan siapa kita akan berjodoh. Cinta dan berjodohan tidak mengenal status dan identifikasi fisik. Bukan karena ukhti cantik maka para ikhwan menyukai ukhti. Juga bukan karena akhi seorang hamalatud da’wah lalu setiap akhwat mendambakannya.

Kita tidak bisa mengukur kebahagiaan orang lain menurut persepsi kita. Bukankah sering kita melihat seseorang yang menurut kita “luar biasa” berjodoh dengan yang ‘biasa-biasa’. Seperti seringnya kita melihat pasangan yang ganteng dan cantik, populer tapi kemudian berpisah. Inilah rahasia cinta dan perjodohan, tidak bisa terukur dengan ukuran-ukuran manusia
Maka landasilah rasa percaya diri kita dengan sikap tawakal kepada Allah. Kita berserah diri kepadaNya akan keputusan yang ia berikan. Jauhilah sikap takkabur dan sombong. Karena itu semua hanya akan membuat diri kita rendah dihadapan Allah dan orang lain. Intinya saya bermaksud mengatakan ‘jangan ke-ge-er-an’ dengan segala title dan atribut yang melekat pada diri kita.

Beri cinta kesempata (lagi)
“……….dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.” ( QS. Yusuf[12]:87 )

bersedih hati karena gagal bersanding dengan dambaan hati wajar adanya. Tapi bukan alasan untuk menyurutkan langkah berumah tangga. Dunia ini luas, demikian pula dengan orang-orang yang mencintai kita. Kegagalan cinta bukan berarti kita tidak berhak bahagia atau tidak bisa meraih kebahagiaan. Bila hari ini Allah belum mempertemukan kita dengan orang yang kita cintai, insyaAllah ia akan datang esok atau lusa, atau kapanpun ia menghendaki, itu adalah bagian dari kekuasaanNya

cinta juga berproses. Ia membutuhkan waktu. Ia bisa datang dengan cepat tak terduga atau mungkin tidak seperti yang kita harapkan. Ada orang yang dengan cepat berumah tangga, tapi ada pula yang merasakan segalanya berjalan lambat, namun tidak pernah ada kata terlambat untuk merasakan kebahagiaan dalam pernikahan. Beri kesempatan diri kita untuk kembali merasakan kehangatan cinta. ‘ love is knocking outside the door.’ Kata musisi Tesla dalam senandung love will find a way. Tidak pernah ada kata menyerah untuk meraih kebahagiaan dalam naungan ridhoNya. Yang pokok, ikhwan atau akhwat yang kelak akan menjadi pasangan kita adalah mereka yang dirihoi agamanya.

“jika melamar kepada kalian seseorang yang kalian ridho agamanya dan akhlaknya maka nikahkanlah ia, bila kalian tidak melakukannya maka akan ada fitnah di muka bumi dan kerusakan yang nyata” (HR. Turmudzi)

“ Wanita dinikahi karena satu dari tiga hal; dinikahi karena hartanya, dinikahi karena kecantikannya, dinikahi karena agamanya. Maka pilihlah yang memiliki agama dan akhlak (mulia) niscaya selamat dirimu.” (HR.Ahmad)

Agustus 18, 2011

BErfIKIR PoSitIF... ^__^

Kadangkala kita berpikir apa yang terjadi sama kita jika itu tidak sesuai keinginan kita maka kita akan merasa kecewa... merasa putus asa.., karena kadang memang kita berharap lebih dengan sesuatu keadaan..

Sebenarnya tdk ada salahnya untuk kita berharap lebih dengan sesuatu untuk sesuai dengan yang kita inginkan, tapi kadang yang luput dari pemikiran kita adalah keputus-asaan yang akan timbul di akhir jika keadaan itu tidak sesuai dengan keinginan kita. Itu wajar.. sungguh wajar untuk manusia berputus asa, karena tidak di pungkiri kita ini manusia yang pastinya tidak ada yang sempurna..

Dalam setiap masalah yang kita hadapi, pasti akan kita dapatkan keberhasilan ataupun kegagalan.. sudah pasti jika kita mengalami keberhasilan kita akan merasa senang, gembira bersyukur dengan apa yang kita dapatkan.. tapi sebaliknya, jika kita memperoleh kegagalan kita akan merasa kecewa, putus asa, dan merasa dirinya sebagai manusia paling tidak beruntung..

Berfikir positif, adalah saah satu jalan keluar bagi kita untuk tidak berlarut-larut meratapi kegagalan, berputus-asa dalam kesedihan. Berfikirlah positif jika dalam segala masalah yang kita hadapi selalu ada hikmah di baliknya.. jika itu berhasil.. alhamdulillah kita bersyukur mudah-mudahan itu adalah salah satu jalan terbaik untuk kita... tapi jika gagal... berfikirlah positif bahwa itu bukan jalan terbaik untuk kita, Alloh selalu mempunyai cara untuk kita agar kita mendapatkan yang terbaik untuk sekarang, besok dan seterusnya...

Alloh paling mengetahui apa yang tidak kita ketahui, Alloh paling tahu apa yang terbaik untuk kita... jadi untuk apa kita bersedih, berputus-asa yang berlarut-larut untuk sesuatu yang memang bukan untuk kita, bukan yang terbaik untuk kita.Ingatlah Alloh mempunyai jalannya sendiri untuk menunjukan apa yang terbaik untuk kita, walaupun mungkin sakit di awalnya... pasrahkan semuanya kepada Alloh... berfikir positiflah kepada-Nya.. berfikirlah positif dengan apa yang terjadi dalam hidup kita... dari situ kita bisa lebih mempergunakan sisa umur kita dengan sebaik-baiknya.. Amiiiin...

Read More...... Kadangkala kita berpikir apa yang terjadi sama kita jika itu tidak sesuai keinginan kita maka kita akan merasa kecewa... merasa putus asa.., karena kadang memang kita berharap lebih dengan sesuatu keadaan..

Sebenarnya tdk ada salahnya untuk kita berharap lebih dengan sesuatu untuk sesuai dengan yang kita inginkan, tapi kadang yang luput dari pemikiran kita adalah keputus-asaan yang akan timbul di akhir jika keadaan itu tidak sesuai dengan keinginan kita. Itu wajar.. sungguh wajar untuk manusia berputus asa, karena tidak di pungkiri kita ini manusia yang pastinya tidak ada yang sempurna..

Dalam setiap masalah yang kita hadapi, pasti akan kita dapatkan keberhasilan ataupun kegagalan.. sudah pasti jika kita mengalami keberhasilan kita akan merasa senang, gembira bersyukur dengan apa yang kita dapatkan.. tapi sebaliknya, jika kita memperoleh kegagalan kita akan merasa kecewa, putus asa, dan merasa dirinya sebagai manusia paling tidak beruntung..

Berfikir positif, adalah saah satu jalan keluar bagi kita untuk tidak berlarut-larut meratapi kegagalan, berputus-asa dalam kesedihan. Berfikirlah positif jika dalam segala masalah yang kita hadapi selalu ada hikmah di baliknya.. jika itu berhasil.. alhamdulillah kita bersyukur mudah-mudahan itu adalah salah satu jalan terbaik untuk kita... tapi jika gagal... berfikirlah positif bahwa itu bukan jalan terbaik untuk kita, Alloh selalu mempunyai cara untuk kita agar kita mendapatkan yang terbaik untuk sekarang, besok dan seterusnya...

Alloh paling mengetahui apa yang tidak kita ketahui, Alloh paling tahu apa yang terbaik untuk kita... jadi untuk apa kita bersedih, berputus-asa yang berlarut-larut untuk sesuatu yang memang bukan untuk kita, bukan yang terbaik untuk kita.Ingatlah Alloh mempunyai jalannya sendiri untuk menunjukan apa yang terbaik untuk kita, walaupun mungkin sakit di awalnya... pasrahkan semuanya kepada Alloh... berfikir positiflah kepada-Nya.. berfikirlah positif dengan apa yang terjadi dalam hidup kita... dari situ kita bisa lebih mempergunakan sisa umur kita dengan sebaik-baiknya.. Amiiiin...

Puasa Sehat untuk Penderita Diabetes


  • Sumber: Republika
    Setiap makanan yang kita santap akan diubah menjadi energi oleh tubuh. Di lambung dan usus makanan diurai menjadi beberapa elemen, termasuk salah satu jenis gula, yaitu glukosa.
    Jika terdapat gula maka pankreas menghasilkan insulin yang membantu mengalirkan gula ke dalam sel-sel tubuh. Kemudian gula tersebut diserap oleh tubuh dan menghasilkan energi.
    Penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang juga dikenal sebagai penyakit kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh. Organ pankreas penderita diabetes tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh.
    Menurut Dr R Bambang Wiratmo, spesialis penyakit dalam yang berpraktek di Jakarta, diabetes disebabkan karena kekurangan insulin di  tubuh pasien. Akibatnya gula (karbohidrat) yang masuk melalui makanan tidak dapat ditangani dengan baik. Jika ada insulin yang yang cukup dalam darah maka karbohidrat dalam dalam bentuk glukosa akan menjadi normal.
    "Pada beberapa penderita diabetes mereka mengalami kekurangan insulin yang diproduksi di dalam tubuh, sehingga gula yang ada dalam makan tidak dapat masuk ke dalam sel sehingga menjadi tinggi kadarnya di dalam darah," jelasnya.
    Bambang melanjutkan bahwa penyebab dari penyakit diabetes ini berasal dari faktor keturunan dan ada pula yang berasal dari pola makan yang tidak teratur sehingga menimbulkan kegemukan atau biasa disebut obesitas. Orang yang mempunyai berat badan melebihi batas normal dapat terserang penyakit ini.
    Banyak yang beranggapan kalau penderita diabetes sering mengalami kehausan dan rasa lapar berlebih, maka dianjurkan untuk tidak perlu berpuasa. Benarkah?
    Menurut Bambang ustru sebaliknya. Penderita diabetes seharusnya dilatih untuk melakukan puasa guna mengurangi kadar gula dalam tubuh. "Ada pasien saya yang menceritakan pengalamannya bahwa dengan melakukan berpuasa terjadi perubahan dalam dirinya. Hal ini ditandai dengan adanya kandungan kadar gula yang normal dalam tubuhnya," urainya.
    Yang penting selama puasa tidak lepas dari pola makan yang teratur, mengurangi konsumsi gula berlebih dan selalu mengkonsumsi obat-obatan khusus diabetes.
    Berikut tips dari Dr. Bambang bagi penderita diabets yang hendak berpuasa:
    1. Hindari makanan berlemak, makanan dengan pengawet atau goreng-gorengan. Sebaiknya pilih makanan yang berserat tinggi, seperti sayur dan buah.
    2. Kurangi makanan manis atau yang berkalori tinggi, seperti es krim, soda, coklat atau permen.
    3. Banyak minum banyak air putih.
    4. Olahraga secara teratur.
    5. Jangan stres.
    6. Jauhi minuman beralkohol..
    7. Stop merokok. Penderita diabetes yang merokok bahkan lebih berisiko kena serangan jantung dan atau stroke.
    8. Konsumsi suplemen dan susu rendah lemak untuk membantu asupan nutrisi.

Read More......

  • Sumber: Republika
    Setiap makanan yang kita santap akan diubah menjadi energi oleh tubuh. Di lambung dan usus makanan diurai menjadi beberapa elemen, termasuk salah satu jenis gula, yaitu glukosa.
    Jika terdapat gula maka pankreas menghasilkan insulin yang membantu mengalirkan gula ke dalam sel-sel tubuh. Kemudian gula tersebut diserap oleh tubuh dan menghasilkan energi.
    Penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang juga dikenal sebagai penyakit kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh. Organ pankreas penderita diabetes tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh.
    Menurut Dr R Bambang Wiratmo, spesialis penyakit dalam yang berpraktek di Jakarta, diabetes disebabkan karena kekurangan insulin di  tubuh pasien. Akibatnya gula (karbohidrat) yang masuk melalui makanan tidak dapat ditangani dengan baik. Jika ada insulin yang yang cukup dalam darah maka karbohidrat dalam dalam bentuk glukosa akan menjadi normal.
    "Pada beberapa penderita diabetes mereka mengalami kekurangan insulin yang diproduksi di dalam tubuh, sehingga gula yang ada dalam makan tidak dapat masuk ke dalam sel sehingga menjadi tinggi kadarnya di dalam darah," jelasnya.
    Bambang melanjutkan bahwa penyebab dari penyakit diabetes ini berasal dari faktor keturunan dan ada pula yang berasal dari pola makan yang tidak teratur sehingga menimbulkan kegemukan atau biasa disebut obesitas. Orang yang mempunyai berat badan melebihi batas normal dapat terserang penyakit ini.
    Banyak yang beranggapan kalau penderita diabetes sering mengalami kehausan dan rasa lapar berlebih, maka dianjurkan untuk tidak perlu berpuasa. Benarkah?
    Menurut Bambang ustru sebaliknya. Penderita diabetes seharusnya dilatih untuk melakukan puasa guna mengurangi kadar gula dalam tubuh. "Ada pasien saya yang menceritakan pengalamannya bahwa dengan melakukan berpuasa terjadi perubahan dalam dirinya. Hal ini ditandai dengan adanya kandungan kadar gula yang normal dalam tubuhnya," urainya.
    Yang penting selama puasa tidak lepas dari pola makan yang teratur, mengurangi konsumsi gula berlebih dan selalu mengkonsumsi obat-obatan khusus diabetes.
    Berikut tips dari Dr. Bambang bagi penderita diabets yang hendak berpuasa:
    1. Hindari makanan berlemak, makanan dengan pengawet atau goreng-gorengan. Sebaiknya pilih makanan yang berserat tinggi, seperti sayur dan buah.
    2. Kurangi makanan manis atau yang berkalori tinggi, seperti es krim, soda, coklat atau permen.
    3. Banyak minum banyak air putih.
    4. Olahraga secara teratur.
    5. Jangan stres.
    6. Jauhi minuman beralkohol..
    7. Stop merokok. Penderita diabetes yang merokok bahkan lebih berisiko kena serangan jantung dan atau stroke.
    8. Konsumsi suplemen dan susu rendah lemak untuk membantu asupan nutrisi.

Salah Satu Mukjizat Al Quran



  • Sumber: Republika
    Tatkala merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al Quran, ditegaskan bahwa masing-masing bergerak dalam orbitnya atau garis edarnya masing-masing.
    "Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." (QS Al-Anbiyaa: 33).
    Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi bergerak dalam garis edar tertentu: "Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui." (QS Yasin :38).
    Fakta-fakta yang disampaikan dalam Al Quran ini telah ditemukan melalui pengamatan astronomis di zaman kita. Menurut perhitungan para ahli astronomi, matahari bergerak dengan kecepatan luar biasa yang mencapai 720 ribu kilometer per jam ke arah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang disebut Solar Apex.
    Ini berarti matahari bergerak sejauh kurang lebih 17.280.000 kilometer dalam sehari. Bersama matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari juga berjalan menempuh jarak ini. Selanjutnya semua bintang di alam semesta berada dalam suatu gerakan serupa yang terencana.
    Sebagaimana komet-komet lain di alam raya, seperti komet Halley juga bergerak mengikuti orbit atau garis edarnya yang telah ditetapkan. Komet ini memiliki garis edar khusus dan bergerak mengikuti garis edar ini secara harmonis bersama-sama dengan benda-benda langit lainnya.
    Keseluruhan alam semesta yang dipenuhi oleh lintasan dan garis edar seperti ini dinyatakan dalam Al Quran sebagai berikut: "Demi langit yang mempunyai jalan-jalan." (QS Adz-Dzaariyat: 7).
    Terdapat sekitar 200 miliar galaksi di alam semesta yang masing-masing terdiri dari hampir 200 bintang. Sebagian besar bintang-bintang ini mempunyai planet dan sebagian besar planet-planet ini mempunyai bulan. Semua benda langit tersebut bergerak dalam garis peredaran yang diperhitungkan dengan sangat teliti.
    Selama jutaan tahun masing-masing seolah 'berenang' sepanjang garis edarnya dalam keserasian dan keteraturan yang sempurna bersama dengan yang lain. Selain itu sejumlah komet juga bergerak bersama sepanjang garis edar yang ditetapkan baginya.
    Semua benda langit termasuk planet, satelit yang mengiringi planet, bintang dan bahkan galaksi, memiliki orbit atau garis edar mereka masing-masing. Semua orbit ini telah ditetapkan berdasarkan perhitungan yang sangat teliti dengan cermat. Yang membangun dan memelihara tatanan sempurna ini adalah Allah, pencipta seluruh sekalian alam.
    Garis edar di alam semesta tidak hanya dimiliki oleh benda-benda angkasa. Galaksi-galaksi pun berjalan pada kecepatan luar biasa dalam suatu garis peredaran yang terhitung dan terencana. Selama pergerakan ini, tak satupun dari benda-benda angkasa ini memotong lintasan yang lain atau bertabrakan dengan lainnya. Bahkan telah teramati bahwa sejumlah galaksi berpapasan satu sama lain tanpa satu pun dari bagian-bagiannya saling bersentuhan.
    Dapat dipastikan bahwa pada saat Al Quran diturunkan manusia tidak memiliki teleskop masa kini ataupun teknologi canggih untuk mengamati ruang angkasa berjarak jutaan kilometer. Tidak pula pengetahuan fisika ataupun astronomi modern. Karenanya saat itu tidaklah mungkin untuk mengatakan secara ilmiah bahwa ruang angkasa 'dipenuhi lintasan dan garis edar' sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut. Akan tetapi hal ini dinyatakan secara terbuka kepada kita dalam Al Quran yang diturunkan pada saat itu: karena Al Quran adalah firman Allah.

Read More......


  • Sumber: Republika
    Tatkala merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al Quran, ditegaskan bahwa masing-masing bergerak dalam orbitnya atau garis edarnya masing-masing.
    "Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." (QS Al-Anbiyaa: 33).
    Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi bergerak dalam garis edar tertentu: "Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui." (QS Yasin :38).
    Fakta-fakta yang disampaikan dalam Al Quran ini telah ditemukan melalui pengamatan astronomis di zaman kita. Menurut perhitungan para ahli astronomi, matahari bergerak dengan kecepatan luar biasa yang mencapai 720 ribu kilometer per jam ke arah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang disebut Solar Apex.
    Ini berarti matahari bergerak sejauh kurang lebih 17.280.000 kilometer dalam sehari. Bersama matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari juga berjalan menempuh jarak ini. Selanjutnya semua bintang di alam semesta berada dalam suatu gerakan serupa yang terencana.
    Sebagaimana komet-komet lain di alam raya, seperti komet Halley juga bergerak mengikuti orbit atau garis edarnya yang telah ditetapkan. Komet ini memiliki garis edar khusus dan bergerak mengikuti garis edar ini secara harmonis bersama-sama dengan benda-benda langit lainnya.
    Keseluruhan alam semesta yang dipenuhi oleh lintasan dan garis edar seperti ini dinyatakan dalam Al Quran sebagai berikut: "Demi langit yang mempunyai jalan-jalan." (QS Adz-Dzaariyat: 7).
    Terdapat sekitar 200 miliar galaksi di alam semesta yang masing-masing terdiri dari hampir 200 bintang. Sebagian besar bintang-bintang ini mempunyai planet dan sebagian besar planet-planet ini mempunyai bulan. Semua benda langit tersebut bergerak dalam garis peredaran yang diperhitungkan dengan sangat teliti.
    Selama jutaan tahun masing-masing seolah 'berenang' sepanjang garis edarnya dalam keserasian dan keteraturan yang sempurna bersama dengan yang lain. Selain itu sejumlah komet juga bergerak bersama sepanjang garis edar yang ditetapkan baginya.
    Semua benda langit termasuk planet, satelit yang mengiringi planet, bintang dan bahkan galaksi, memiliki orbit atau garis edar mereka masing-masing. Semua orbit ini telah ditetapkan berdasarkan perhitungan yang sangat teliti dengan cermat. Yang membangun dan memelihara tatanan sempurna ini adalah Allah, pencipta seluruh sekalian alam.
    Garis edar di alam semesta tidak hanya dimiliki oleh benda-benda angkasa. Galaksi-galaksi pun berjalan pada kecepatan luar biasa dalam suatu garis peredaran yang terhitung dan terencana. Selama pergerakan ini, tak satupun dari benda-benda angkasa ini memotong lintasan yang lain atau bertabrakan dengan lainnya. Bahkan telah teramati bahwa sejumlah galaksi berpapasan satu sama lain tanpa satu pun dari bagian-bagiannya saling bersentuhan.
    Dapat dipastikan bahwa pada saat Al Quran diturunkan manusia tidak memiliki teleskop masa kini ataupun teknologi canggih untuk mengamati ruang angkasa berjarak jutaan kilometer. Tidak pula pengetahuan fisika ataupun astronomi modern. Karenanya saat itu tidaklah mungkin untuk mengatakan secara ilmiah bahwa ruang angkasa 'dipenuhi lintasan dan garis edar' sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut. Akan tetapi hal ini dinyatakan secara terbuka kepada kita dalam Al Quran yang diturunkan pada saat itu: karena Al Quran adalah firman Allah.

Guruh Nilai Lagu Ciptaan Presiden Cukup Baik

Jakarta (ANTARA) - Guruh Soekarnoputra menilai lagu ciptaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berjudul "Dari Jakarta ke Oslo untuk Bumi Kita" yang diperdengarkan usai upacara pengibaran bendera di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, cukup baik.
"Itu cukup baik," kata Guruh menjawab wartawan yang meminta komentarnya tentang lagu ciptaan Presiden.
Ia juga mengatakan bahwa lagu tersebut layak untuk diperdengarkan.
"Ya tentulah, kalau soal layak ya layak," kata Guruh yang pada kesempatan itu didampingi oleh kakaknya, Sukmawati Soekarnoputri.
Sebelumnya, mantan wakil Presiden Jusuf Kalla menilai bahwa lagu ciptaan Yudhoyono cukup enak didengar.


Diperdengarkan aubade


Usai upacara pengibaran bendera, lagu ciptaan Kepala Negara disisipkan di antara lagu-lagu perjuangan dan nyanyian nusantara yang dikumandangkan oleh aubade para pelajar.
Lagu pertama yang dinyanyikan adalah "Hari Merdeka" ciptaan Hs Mutahar, setelah itu "Hymne Kemerdekaan" ciptaan Ibu Sud, dan setelah itu dinyanyikan lagu ciptaan Presiden Yudhoyono berjudul
"Dari Jakarta ke Oslo untuk Bumi Kita".
Setelah itu dinyanyikan beberapa lagu nusantara dengan iringan musik tradisional antara lain Zapin Budi dari Riau, Marencong-rencong dari Sulawesi Selatan, dan Apuse dari Papua. Aubade para pelajar ditutup oleh nyanyian lagu Syukur ciptaan Hs Mutahar.Upacara dimulai dengan peringatan detik-detik proklamasi tepat pada pukul 10.00 WIB yang diiringi dengan bunyi sirene dan 17 kali dentuman meriam.
Setelah itu, dilakukan pembacaan naskah proklamasi oleh Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Taufiq Kiemas.
Pengibaran bendera merah putih dilakukan oleh Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) dengan pengerek bendera Hario Wibowo, siswa SMAN 1 Yogyakarta, pembentang bendera Angga Gerlyan Luempow, siswa SMAN 1 Tahuna,ibu kota Kabupaten Sangihe Sulawesi Utara, dan pembawa baki Muvida Pratiwi Fallugah, siswa SMAN 1 Gorontalo.
Sedangkan bertindak sebagai pemimpin upacara adalah Komandan Upacara Kolonel Laut (P) Yeheskiel Katiandagho yang menjabat Dan Kopaska Armada Timur TNI-AL.
Upacara pengibaran bendera Merah Putih ini tidak dihadiri oleh satu pun mantan presiden Republik Indonesia seperti Bacharuddin Jusuf Habibie dan Megawati Soekarnoputri.
Saat ditanya mengapa kakaknya, mantan Presiden Megawati Soekarnoputri tidak hadir, Guruh mengatakan bahwa Megawati selalu memimpin upacara di kediaman pribadinya sehingga tidak hadir di Istana Merdeka.
Namun tampak hadir di antara undangan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, mantan Wakil Presiden Hamzah Haz dan mantan Wakil Presiden Try Sutrisno.

Read More......
Jakarta (ANTARA) - Guruh Soekarnoputra menilai lagu ciptaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berjudul "Dari Jakarta ke Oslo untuk Bumi Kita" yang diperdengarkan usai upacara pengibaran bendera di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, cukup baik.
"Itu cukup baik," kata Guruh menjawab wartawan yang meminta komentarnya tentang lagu ciptaan Presiden.
Ia juga mengatakan bahwa lagu tersebut layak untuk diperdengarkan.
"Ya tentulah, kalau soal layak ya layak," kata Guruh yang pada kesempatan itu didampingi oleh kakaknya, Sukmawati Soekarnoputri.
Sebelumnya, mantan wakil Presiden Jusuf Kalla menilai bahwa lagu ciptaan Yudhoyono cukup enak didengar.


Diperdengarkan aubade


Usai upacara pengibaran bendera, lagu ciptaan Kepala Negara disisipkan di antara lagu-lagu perjuangan dan nyanyian nusantara yang dikumandangkan oleh aubade para pelajar.
Lagu pertama yang dinyanyikan adalah "Hari Merdeka" ciptaan Hs Mutahar, setelah itu "Hymne Kemerdekaan" ciptaan Ibu Sud, dan setelah itu dinyanyikan lagu ciptaan Presiden Yudhoyono berjudul
"Dari Jakarta ke Oslo untuk Bumi Kita".
Setelah itu dinyanyikan beberapa lagu nusantara dengan iringan musik tradisional antara lain Zapin Budi dari Riau, Marencong-rencong dari Sulawesi Selatan, dan Apuse dari Papua. Aubade para pelajar ditutup oleh nyanyian lagu Syukur ciptaan Hs Mutahar.Upacara dimulai dengan peringatan detik-detik proklamasi tepat pada pukul 10.00 WIB yang diiringi dengan bunyi sirene dan 17 kali dentuman meriam.
Setelah itu, dilakukan pembacaan naskah proklamasi oleh Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Taufiq Kiemas.
Pengibaran bendera merah putih dilakukan oleh Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) dengan pengerek bendera Hario Wibowo, siswa SMAN 1 Yogyakarta, pembentang bendera Angga Gerlyan Luempow, siswa SMAN 1 Tahuna,ibu kota Kabupaten Sangihe Sulawesi Utara, dan pembawa baki Muvida Pratiwi Fallugah, siswa SMAN 1 Gorontalo.
Sedangkan bertindak sebagai pemimpin upacara adalah Komandan Upacara Kolonel Laut (P) Yeheskiel Katiandagho yang menjabat Dan Kopaska Armada Timur TNI-AL.
Upacara pengibaran bendera Merah Putih ini tidak dihadiri oleh satu pun mantan presiden Republik Indonesia seperti Bacharuddin Jusuf Habibie dan Megawati Soekarnoputri.
Saat ditanya mengapa kakaknya, mantan Presiden Megawati Soekarnoputri tidak hadir, Guruh mengatakan bahwa Megawati selalu memimpin upacara di kediaman pribadinya sehingga tidak hadir di Istana Merdeka.
Namun tampak hadir di antara undangan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, mantan Wakil Presiden Hamzah Haz dan mantan Wakil Presiden Try Sutrisno.

Agustus 17, 2011

Amiiiiiiiiiiiiiiin.... ;)

Malam ini terasa aku gelisah banget.. dari pulang kantor perasaan dah terasa gak enak... tapi aku ga tau apa yang menajdi beban pikiranku.. walaupun sebenarnya lebih fokus pikiran ini ke hubunganku dengan seorang cowok.
Malam itu pulang kerja aku bareng dengan cowok itu, padahal awalnya berniat untuk pulang sendiri dengan berjalan kaki. Tapi ternyata dia sms dan menawarkan untuk pulang bareng dengan membonceng motornya. Ya.. sebenarnya itu hal yang aku pengen.. karena terasa nyaman dan bahagia jika bareng dia. Seperti biasa sebelum pulang ke kosan aku, kita mencari makan dulu dan kebetulan eaktu itu kita mencari makan deket tempat kosan dia.. dengan memesan ikan dan ayam bakar akhirnya kita makan bareng di kosan dia, dengan ngbrol ngalor ngidul dan ngbrol segala macem.
Terasa sangat nyaman aku jika di samping dia, terasa ingin selalu bersama. Walaupun terasa seperti lirik lagu-lagu kebanyakan tapi inilah kebenaran hati yang aku rasakan sekarang.
Setelah selesai makan dan ngobrol-ngobrol sebentar, akhirnya aku minta untuk di antar pulang kekosan.
Sebenarnya malam itu dia berniat untuk pulang ke rumah tempat tinggalnya yang berada di serang. Tapi setelah dipastikan ke ibunya akhirnya dia memutuskan untuk pulang pada pagi keesokan harinya.
Setelah sampai dikosan diapun ikut mampir kekosan aku. Disana seperti biasa ngobrolin segala macem hal.  Sampai akhirnya pada sekitar pukul 23.00 kita berkeinginan untuk mencari makan.. yang sebenarnya jam segitu menurutku sudah terlalu malam bagi cowok masih berada di tempat ceweknya apalagi dengan adanya omongan tetangga yang nantinya akan bergunjing. Tapi aku tidak bisa mendustai jika aku ingin selalu bersamanya... sampai akhirnya pada pukul 23.30 dia baru pulang ke kosannya dia, pastinya setelah kita menghabiskan jajanan malam kita yaitu gorengan.
Seperti biasanya setelah dia pulang dan sampai di kosan dia, dia akan memberitahukan bahwa dia telah sampai dikosan. Setelah lama menunggu dan hampir setengah jam (jarak kosan aku dan dia jika menggunakan motor hanya sekitar 10 menit).. akhirnya aku sms dia untuk memastikan bahwa dia sudah sampai kosan atau belum. Setelah lama di sms belum ada juga balasan dari dia,, dari situ aku mulai khawatir takut terjadi apa-apa dengan dia.
Sungguh-sungguh saat itu teramat sangat aku khawatir menunggu kabar dari dia, aku telpon kata operator di luar jangkauan atau sinyal tidak ada.. aku sms lagi ternyata belum di bales juga.. aku mulai berpikiran macam-macam takut terjadi apa apa.. sampai pukul 01.00 aku mulai sangat gelisah tidak bisa tidur dan sempat ingin menangis.. aku mencoba lagi untuk meneleponnya dan haslnya sama saja.. tidak bisa dihubungi. Sampai akhirnya tidak lama kemudian dia menelepon aku.. alhamdulillah aku sangat bersyukur saat itu sangat lega sangat teramat sangat legaaaa setelah dia telepon dan memberitahukan sebenarnya dia telah sampai di kosan sudah lama sekita jam setengah 12 lebih dan ingin segera memberitahukan hal itu tapi karena sinyal hp yang langsung hilang akhirnya dia sama sekali tidak bisa menghubungi keluar,. Diapun meminta maaf kepadaku karena telah membuatku khawatir..
Aku pastikan ke dia bahwa aku sudah sangat bersyukur bahwa dia tidak apa-apa tidak seperti yang telah aku bayangkan sebelumnya... dan aku beritahukan ke dia untuk segera beristirahat karena keesokan paginya dia akan segera pulang ke rumahnya.
Setelah itu ternyata aku yang sama sekali tidak bisa menghilangkan kegelisahan dan kegundahan hati, sampai akhirnya aku mengambil air wudhu dan sholat Tahajud.. setelah selesai sholat dan membaca Al-Qur’an.. aku menonton tv untuk menunggu sampai mata ini mengantuk.. ternyata sampai 2 jam kemudian mata ini belum juga mau terpejam... sampai akhirnya dipaksakan pada pukul 03.30 aku bisa terlelap tidur.. Alhamdulillah... Amiiin.

Read More......
Malam ini terasa aku gelisah banget.. dari pulang kantor perasaan dah terasa gak enak... tapi aku ga tau apa yang menajdi beban pikiranku.. walaupun sebenarnya lebih fokus pikiran ini ke hubunganku dengan seorang cowok.
Malam itu pulang kerja aku bareng dengan cowok itu, padahal awalnya berniat untuk pulang sendiri dengan berjalan kaki. Tapi ternyata dia sms dan menawarkan untuk pulang bareng dengan membonceng motornya. Ya.. sebenarnya itu hal yang aku pengen.. karena terasa nyaman dan bahagia jika bareng dia. Seperti biasa sebelum pulang ke kosan aku, kita mencari makan dulu dan kebetulan eaktu itu kita mencari makan deket tempat kosan dia.. dengan memesan ikan dan ayam bakar akhirnya kita makan bareng di kosan dia, dengan ngbrol ngalor ngidul dan ngbrol segala macem.
Terasa sangat nyaman aku jika di samping dia, terasa ingin selalu bersama. Walaupun terasa seperti lirik lagu-lagu kebanyakan tapi inilah kebenaran hati yang aku rasakan sekarang.
Setelah selesai makan dan ngobrol-ngobrol sebentar, akhirnya aku minta untuk di antar pulang kekosan.
Sebenarnya malam itu dia berniat untuk pulang ke rumah tempat tinggalnya yang berada di serang. Tapi setelah dipastikan ke ibunya akhirnya dia memutuskan untuk pulang pada pagi keesokan harinya.
Setelah sampai dikosan diapun ikut mampir kekosan aku. Disana seperti biasa ngobrolin segala macem hal.  Sampai akhirnya pada sekitar pukul 23.00 kita berkeinginan untuk mencari makan.. yang sebenarnya jam segitu menurutku sudah terlalu malam bagi cowok masih berada di tempat ceweknya apalagi dengan adanya omongan tetangga yang nantinya akan bergunjing. Tapi aku tidak bisa mendustai jika aku ingin selalu bersamanya... sampai akhirnya pada pukul 23.30 dia baru pulang ke kosannya dia, pastinya setelah kita menghabiskan jajanan malam kita yaitu gorengan.
Seperti biasanya setelah dia pulang dan sampai di kosan dia, dia akan memberitahukan bahwa dia telah sampai dikosan. Setelah lama menunggu dan hampir setengah jam (jarak kosan aku dan dia jika menggunakan motor hanya sekitar 10 menit).. akhirnya aku sms dia untuk memastikan bahwa dia sudah sampai kosan atau belum. Setelah lama di sms belum ada juga balasan dari dia,, dari situ aku mulai khawatir takut terjadi apa-apa dengan dia.
Sungguh-sungguh saat itu teramat sangat aku khawatir menunggu kabar dari dia, aku telpon kata operator di luar jangkauan atau sinyal tidak ada.. aku sms lagi ternyata belum di bales juga.. aku mulai berpikiran macam-macam takut terjadi apa apa.. sampai pukul 01.00 aku mulai sangat gelisah tidak bisa tidur dan sempat ingin menangis.. aku mencoba lagi untuk meneleponnya dan haslnya sama saja.. tidak bisa dihubungi. Sampai akhirnya tidak lama kemudian dia menelepon aku.. alhamdulillah aku sangat bersyukur saat itu sangat lega sangat teramat sangat legaaaa setelah dia telepon dan memberitahukan sebenarnya dia telah sampai di kosan sudah lama sekita jam setengah 12 lebih dan ingin segera memberitahukan hal itu tapi karena sinyal hp yang langsung hilang akhirnya dia sama sekali tidak bisa menghubungi keluar,. Diapun meminta maaf kepadaku karena telah membuatku khawatir..
Aku pastikan ke dia bahwa aku sudah sangat bersyukur bahwa dia tidak apa-apa tidak seperti yang telah aku bayangkan sebelumnya... dan aku beritahukan ke dia untuk segera beristirahat karena keesokan paginya dia akan segera pulang ke rumahnya.
Setelah itu ternyata aku yang sama sekali tidak bisa menghilangkan kegelisahan dan kegundahan hati, sampai akhirnya aku mengambil air wudhu dan sholat Tahajud.. setelah selesai sholat dan membaca Al-Qur’an.. aku menonton tv untuk menunggu sampai mata ini mengantuk.. ternyata sampai 2 jam kemudian mata ini belum juga mau terpejam... sampai akhirnya dipaksakan pada pukul 03.30 aku bisa terlelap tidur.. Alhamdulillah... Amiiin.

Riza Amriyatun Ulfah

Assalamualaikum Wr. Wb..



Salam sejahtera untuk semuanya.. ;)


Riza Amriyatun Ulfah, itu nama lengkapku... walaupun tidak terlalu penting untuk kalian mengetahui nama lengkapku yang menurutku cukup lumayan panjang... hehehe...


Riza Amriyatun Ulfah, nama yang telah diberikan oleh orang tuaku.. dengan berbagai macam pertimbangan, pemikiran, dan perdebatan-perdebatan dari berbagai pihak yang bersangkutan... *lebay sangat*..
Aku dilahirkan pada 24 tahun silam, pada permulaan hari di suatu daerah yang teramat sangat ku cinta yang berada di jawa tengah, tepatnya daerah Tegal... yaa.. Tegal... daerah yang mungkin sekali kalian mendengarnya langsung tersenyum atau bahkan terbahak2.


Aku tidak tersinggung dengan reaksi siapa saja yang akan tersenyum ataupun terbahak mendengar kata-kata Tegal, karena.. ya itu sudah terbiasa.. dan sebenarnya bisa di katakan menjadi keunikan tersendiri bagiku.


Riza Amriyatun Ulfah, nama yang cukup unik. karena menurut teman2ku... Riza sendiri adalah nama cowok, tetapi aku sendiri adalah cewek.. *cukup seru juga sebenarnya.. hehehehe..* Aku adalah anak ke-2 dari 3 bersaudara... yang tidak tahu mengapa adikku sendiri mempunyai perbedaan umur denganku sampai 12 tahun.. yang di mungkinkan dulu ortu ingin menjadikan keluarga kami keluarga berencana yaitu dengan dua anak cukup.. tapi ternyata kebobolan juga... ahahahhhahay


Riza Amriyatun Ulfah, adalah anak perantauan yang sekarang berdomisili di DKI Jakarta, Ibukota Indonesia. Aku disini merantau dengan bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang MLM (Multi Level Marketing) yang ternama di Indonesia.. yang syukur alhamdulillah aku bisa hidup mandiri tanpa adanya orang tua yang mendampingi...


Pada hari ini, Rabu, tanggal 17 Agustus 2011 yang bertepatan pula dengan Bulan Ramadhan aku mencoba membuat blog... dan smoga saja bisa berkelanjutan sampai nanti... dan dengan ini pula aku ingin mengucapkan Selamat menunaikan Ibadan Puasa bagi yang menjalankannya.. dan HUT RI yang ke-66.. semoga Indonesia tetap jaya... dan masyarakat Indonesia menjadi lebih sejahtera seluruhnya.... Amiiiiin...


MERDEKA..! MERDEKA..!!


Wassalamu'alaikum Wr. Wb...


Salam sejahtera untuk semua

Read More...... Assalamualaikum Wr. Wb..


Salam sejahtera untuk semuanya.. ;)


Riza Amriyatun Ulfah, itu nama lengkapku... walaupun tidak terlalu penting untuk kalian mengetahui nama lengkapku yang menurutku cukup lumayan panjang... hehehe...


Riza Amriyatun Ulfah, nama yang telah diberikan oleh orang tuaku.. dengan berbagai macam pertimbangan, pemikiran, dan perdebatan-perdebatan dari berbagai pihak yang bersangkutan... *lebay sangat*..
Aku dilahirkan pada 24 tahun silam, pada permulaan hari di suatu daerah yang teramat sangat ku cinta yang berada di jawa tengah, tepatnya daerah Tegal... yaa.. Tegal... daerah yang mungkin sekali kalian mendengarnya langsung tersenyum atau bahkan terbahak2.


Aku tidak tersinggung dengan reaksi siapa saja yang akan tersenyum ataupun terbahak mendengar kata-kata Tegal, karena.. ya itu sudah terbiasa.. dan sebenarnya bisa di katakan menjadi keunikan tersendiri bagiku.


Riza Amriyatun Ulfah, nama yang cukup unik. karena menurut teman2ku... Riza sendiri adalah nama cowok, tetapi aku sendiri adalah cewek.. *cukup seru juga sebenarnya.. hehehehe..* Aku adalah anak ke-2 dari 3 bersaudara... yang tidak tahu mengapa adikku sendiri mempunyai perbedaan umur denganku sampai 12 tahun.. yang di mungkinkan dulu ortu ingin menjadikan keluarga kami keluarga berencana yaitu dengan dua anak cukup.. tapi ternyata kebobolan juga... ahahahhhahay


Riza Amriyatun Ulfah, adalah anak perantauan yang sekarang berdomisili di DKI Jakarta, Ibukota Indonesia. Aku disini merantau dengan bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang MLM (Multi Level Marketing) yang ternama di Indonesia.. yang syukur alhamdulillah aku bisa hidup mandiri tanpa adanya orang tua yang mendampingi...


Pada hari ini, Rabu, tanggal 17 Agustus 2011 yang bertepatan pula dengan Bulan Ramadhan aku mencoba membuat blog... dan smoga saja bisa berkelanjutan sampai nanti... dan dengan ini pula aku ingin mengucapkan Selamat menunaikan Ibadan Puasa bagi yang menjalankannya.. dan HUT RI yang ke-66.. semoga Indonesia tetap jaya... dan masyarakat Indonesia menjadi lebih sejahtera seluruhnya.... Amiiiiin...


MERDEKA..! MERDEKA..!!


Wassalamu'alaikum Wr. Wb...


Salam sejahtera untuk semua

Read More......